Rabu, 21 Maret 2012

Penggunaan Peta dan Kartografi Tematik


A.    GAMBARAN UMUM Kota Malino
Malino merupakan kota puncak yang berada kecamatan tinggi Moncong Kabupaten Gowa dan merupakan pusat pemerintahan dari kecamatan tinggi Moncong. Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan dari 16 kecamatan yang ada di kabupaten Gowa dengan batas-batas administratif yaitu:
Utara   : Kabupaten Maros
Timur   : Kecamatan Tompo bulu dan Kabupaten Bulukumba
Selatan : Kecamatan Bonto Lembangan dan Bungaya
Barat    : Kecamatan Parang Loe dan Manuju
Secara geografis Kabupaten tinggi moncong berada pada lintang 5º11’00’’ LS sampai 5º20’25” LS dan 119º44’57” BT sampai 119º57’04” BT. Daerah ini memiliki ketinggian 50 meter sampai 2600 meter dpl.
Penggunaan Lahan di Kabupaten ini kebanyakan terdiri dari Hutan, tegalan, belukar, dan sebagian kecilnya adalah persawahan dan perkebunan, ada dua sungai besar yang mengalir di kabupaten ini yaitu sungai Malino dan sungai Jeneberang hulu yang kemudian menyatu dalam satu alur dalam sungai Jeneberang.
Kecamatan Tinggi Moncong merupakan daerah objek wisata yang cukup diminati oleh wisatawan karena memiliki keindahan alam yang menarik misalnya saja hutan pinus, air terjung Takapala serta perkebunan teh, selain itu perkebunan sayur-sayuran dan pertambangan pasir merupakan obset pendapatan bagi daerah ini.


1.      Tahap Interpretasi
Pada tahap ini, interpretasi dilakukan pada citra foto udara kota malino yaitu nomor  091, 092 dan 093 tahun 1993. ketiga citra foto udara tersebut ditampalkan atau disambung terlebih dahulu apabila ada kenampakan yang sama diantara ketiganya, kemudian dilakukan interpretasi dengan mendeliniasi atau  memozaik pada plastik transparan yang di telah disimpan as di atas dari citra foto udara kota malino tersebut. Hasil interpretasi ini di beri kode dan simbol serta warna yang berbeda untuk membedakan setiap kenampakan objek kemudian disimpulkan dari menganalisis beberapa unsur-unsur yang terkait dari interpretasi citra misalnya: Rona, warna, tekstur, ukuran, bentuk, pola, asosiasi, bayangan dan tinggi. Selain itu kesimpulan ini bisa juga di ambil dari hasil studi literatur seperti pembacaan peta RBI bakosultanal lembar malino dan malakaji serta peta penggunaan lahan kota malino .
Adapun Hasil interpretasi sementara citra foto udara kota Malino dan daerah sekitarnya yaitu sebagai berikut:



Tabel 2. Hasil Interpretasi sementara Kota Malino dan daerah sekitarnya
Hasil interpretasi Citra foto udara Malino, 30 April 2008

Sambungan tabel 2. Hasil Interpretasi sementara Kota Malino dan daerah sekitarnya
2.      Uji Medan (ground ceck)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menentukan lokasi dilapangan yang mudah dikenali pada citra foto udara misalnya penggunaan lahan, jalur jalan, sungai, lapangan dan sebagainya. Adapun lokasi lokasi tempat survei dan uji medan yaitu PT. Pabrik jamur Malino, Hutan Pinus, Lapangan Prayuda dan Pasar Sentral Malino dan dijelaskan pada pakok bahasan analisis praktek lapang.
Mencatat keadaan yang nyata tampak dilapangan sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan misalnya jenis penggunaan lahannya, koordinat lokasi, ketinggian, batasan-batasan lokasi, serta foto-foto lokasi tersebut.
Melakukan perbandingan pada kondisi lapangan dengan peta penggunaan lahan sementara untuk mengunji kebenaran hasil interpretasi serta untuk mengetahui kenampakan objek yang sebenarnya pada citra.
3.      Interpretasi Ulang
Melakukan interpretasi ulang dari peta penggunaan lahan sementara dari kota Malino dan sekitranya sesuai dengan hasil pengujian medan mengenai kenampakan objek sebenarnya di lapangan.
4.      Penyelesaian
Tahap ini merupakan tahapan terakhir, pada tahap ini berupa penyajian hasil ulasan yang dituangkan dalam bentuk tulisan (laporan) dan peta penggunaan lahan kota Malino dan sekitarnya seperti pada pokok bahasan peta Hasil.

ANALISA 
Adapun yang menjadi lokasi untuk pengujian medan  adalah daerah yang tampak dan muda dikenali pada citra foto udara kota malino, demi memastikan kebenaran dari hasil interperetasi dan memperjelas kenampakan penggunaan lahan sebenarnya pada citra foto udara kota malino:
Lokasi yang menjadi pengujian medan (ground ceck) untuk memastikan kebenaran hasil interpretasi yaitu:
1.      PT Usaha Jamur Malino
Lokasi pertama yang tempat survei adalah Pabrik PT. Usaha Jamur Malino yang terletak di Pangngajian desa Parigi yang jaraknya dari kota Makassar kira – kira 65 km, dan jaraknya 7 km dari kota Malino. Berdasarkan letak astronomisnya lokasi ini berada pada lintang  5©º162,4’’  LS dan bujur 119º4947,2’’ BT dengan ketinggian 820 meter dpl. dimana pada hasil interpretasi sebelumnya sudah sesuai dengan yang ada di lapangan walaupun sebelumnya belum dipastikan pada kesimpulan bahwa lokasi ini adalah pabrik jamur.
Selain itu dari interpretasi langsung di lapangan tampak adanya perubahan bentuk penggunaan lahan disekitar lokasi ini misalnya:
a)      Pada citra foto udara tampak lahan kosong di bagian utara dan timur pabrik, tetapi setelah dilakukan interpretasi langsung di lapangan tampak bahwa lahan kosong tersebut telah diolah oleh pihak perusahaan menjadi area persawahan atau pengembangan jamur.
b)      Pabrik jamur mempunyai pola yang teratur dengan bentuk segi empat, pada citra foto tampak atap pabrik ada dua namun setelah disurvei atap pabrik tersebut telah disatukan.pabrik.
Selain perubahan ini adapun penggunaan lahan di sekitar lokasi ini adalah yaitu:
a)      Dibagian utara setelah lahan pengembangan jamur merupakan belukar bercampur pohon pinus berpohon jarang yang dari interpretasi sebelumnya merupahan hutan heterogen bervegetasi jarang.
b)      Sebelah selatan setelah jalan merupakan hutan bervegetasi rapat dan merupakan daerah yang berlereng curam dan dibagian lembah merupakan sungai jeneberang dengan endapan pasir yang terdapat pada bantaran sungainya.
c)      Sebelah timur-timur laut dari lokasimerupakan hutan pinus bervegetasi rapat.
d)     Sebelah barat merupakan belukar bercampur pohon pinus berpohon jarang 
2.      Hutan Pinus
Hutan pinus yang menjadi tempat survei kedua yaitu berada pada lintang 5º150,0’’  LS dan bujur 119º5045,5’’ BT ketinggian 976 meter dpl. dari hasil interpreasi lokasi ini diidentifikasi sebagai hutan homogen bervegetasi rapat dengan bentuk Bagian tajuk meruncing dan berbentuk titik-titik, warna hitam sampai keabu-abuan, pola yang tidak teratur, tekstur yang kasar dan asosiasi belukar.
Adapun penggunaan lahan disekitar lokasi ini yaitu pada bagian utara dari kejauhan terlihat persawahan terrasering yang dari hasil interpretasi memilliki rona abu-abu, pola teratur, bentuk melengkung setengah lingkaran, tekstur agak kasar, situs daerah miring dan asosiasi pematan sawah.
3.      Lapangan Prayuda
Pada lokasi ketiga yang kami survey adalah lapangan prayuda yang berada di kota Malino. Lokasi ini terletak pada lintang 5º15 2’’ LS dan bujur 119º514,0’’BT dengan ketinggian 950 meter dpl.. Hasil interpretasi sebelumnya dengan melihat unsur interpretasi sudah sesuai dengan yang ada di lapangan dimana ronanya adalah putih kelabuh, bentuk persgi empat panjang, tidak mempunyai bayangan, teksturnya halus, polanya teratur, situsnya jalan, dan asosiasinya berupa pemukiman.
Lapangan prayuda ini terletak di tengah kota Malino dan seperti yang telah diidentifikasi pada citra foto udara sebelumnya bahwa lapangan prayuda ini terletak di tengah-tengah dengan asosiasi permukiman disekitarnya.
4.      Pasar Sentral Malino
Lokasi yang keempat merupakan pasar sentral Malino yang berada pada lintang 5º1439,2’’ LS dan bujur 119º5152,3’’ BT dengan ketinggian 1140 meter dpl. lokasi ini terlihat dari citra foto udara dengan bentuk bersegi segi empat, teratur, berona putih terang dan berasosiasi dengan jalan, dari kesimpulan sebelumnya lokasi ini diinterpretasi sebagai permukiman tetapi setelah dilakukakn cek lapangan lokasi ini merupakan pasar sentral.
Adapun penggunaan lahan dari hasil interpretasi disekitar lokasi yaitu
a)      Pada bagian depan pasar tepatnya sepanjang jalan merupakan permukiman
b)      Bagian belakang dari pasar merupakan hutan pinus bervegetasi rapat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar