Minggu, 25 Maret 2012

Geografi Regional


SEJARAH PERKEMBANGAN GEOGRAFI REGIONAL
1. Munculnya Geografi Regional
Dualisme paradigma geografi masih tetap berlangsung. Fisis determinis, posibelis
dan probabilis dalam geografi masih berlaku. Karena memang dominasi alam atau
manusiakah di suatu tempat , sangat relatif. Pada tempat tertentu alam masih
mendominasi kehidupan manusia, dan di tempat lain manusia sudah mampu
memodifikasi alam melalui teknologinya. Pada batas-batas tertentu pula, dimana ada
gejala alam yang belum dapat dikuasai oleh teknologi manusia. Sehingga dominasi
keduanya jadi sangat relatif tergantung pada ruang dan waktu.
Dualisme lain yang muncul dalam geografi adalah masalah metode yang diterapkan dalam geografi fisikal dan manusia. Ada para ahli yang masih membuat batas yang jelas antara ruang lingkup geografi fisikal dan manusia. Mereka beranggapan bahwa
metode induktif untuk memperoleh kesimpulan umum dalam geografi fisikal tidak cocok diterapkan dalam geografi manusia. Generalisasi dalam kelompok manusia dibatasi oleh ruang dan waktu serta bersifat sangat dinamis. Probabilitas atau kebolehjadian adalah suatu kemungkinan besar dalam menelaah manusia daripada suatu kepastian. Dalam geografi fisikal, unsur kepastian mungkin dapat berlaku dalam setiap fenomena. Karena sifatnya yang relatif tepat bila dibandingkan dengan manusia.
Para ahli geografi mutahir , banyak yang berpendapat bahwa problem solving
yaitu orientasi utama pada pemecahan masalah merupakan cara yang terbaik, di mana
didalamnya tidak lagi memilahkan antara aspek fisikal dengan manusia.
Bernard Varenius (1622-1650) yang bukunya berjudul Geographia Generalis
dipublikasikan di Amsterdam pada tahun 1650 merupakan ahli pertama yang
mengusulkan perbedaan mendasar dari sifat geografi manusia dan geografi fisikal.
Geographia Generalis terdiri dari 3 bagian :
1. bagian yang absolut atau terrestial, yang menggambarkan bentuk dan luas dari bumi,
geografi fisik dan benua, lautan dan atmosfer;
2. bagian yang relatif atau kosmik yang menyelusuri tentang hubungan antara bumi

                                 dengan benda langit, terutama matahari yang berpengaruh kepada iklim dunia;

                             3. bagian komparatif yang membahas tentang lokasi dari tempat-tempat yang berbeda
dalam hubungannya satu sama lain dari prinsip-prinsip navigasi.
Varenius mengemukakan tenang geografi spesial, yaitu yang mendeskripsikan
tempat-tempat tertentu yang didasarkan atas :
1. kondisi celestial yaitu iklim dan zone iklim;
2. kondisi terestial dengan deskripsi tentang relief, vegetasi dan fauna;
3. kondisi manusai termasuk perdagangannya, pemukiman dan bentuk pemerintahan
dari setiap negara.
Ada 2 kontribusi utama dari Varenius berkenaan dengan perkembangan geografi,
salah satunya adalah membagi geografi atas geografi generalis dan geografi spesialis,
atau geografi sistematis dan geografi regional. Geografia Generalis membahas bumi
sebagai unit-unit fisikal yang ditelusuri melalui dalil-dalil ilmu alamiah. Geografi
spesialis terutama mendeskripsikan negara-negara dam region-region dunia yang sulit
ditentukan menurut dalil atau teori alam. Preston James (1972) menunjukkan bahwa
bagian dari general (sistematik) dan spesial (region) dari Varenius saling melengkapi satu
sama lain, dan Varenius melihat bahwa geografi spesialis dan general merupakan saling
tergantung satu sama lain. Sejak saat itulah istilah geografi regional banyak dipergunakan
oleh para ahli dalam mendeskripsikan keadaan alam dan kehidupan manusia di suatu
tempat.
2. Faham Geografi Regional di Perancis
Paul Vidal de La Blache (1848-1919) dianggap sebagai peletak geografi modern
Perancis. Ia melihat kelemahan faham fisis determinis lingkungan karena adanya faktor
yang dominan yaitu lingkungan alam terhadap faktor manusia.
Ia berpendapat kurang cocoknya menangani hubungan ini melalui jalur sistematik
untuk mendapatkan dalil tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan alam.
Menurut Vidal de la Blache, tidaklah masuk akal menarik garis pemisah antara
gejala alam dan gejala budaya, keduanya harus dianggap satu unit yang tidak dipisahkan.
Di suatu wilayah pemukiman, alam berubah dengan jelas karena keberadaan manusia dan
perubahan makin besar jika budaya material masyarakatnya tinggi.

                             Kehidupan binatang dan tumbuhan liar berubah di segala penjuru dunia. Misalnya
di Perancis binatang dan tumbuhan liar yang ada sekarang jauh berbeda dari beberapa
abad yang lalu, sebagai akibat semakin berkembangnya aktivitas manusia.
Semakin tidak mungkin mempelajari landscape alami terpisah dari landscape
budaya. Setiap masyarakat akan menyesuaikan dirinya dengan kondisi lingkungan
dengan caranya sendiri. Berbekal pengalaman dan kemampuan belajar, manusia
senantiasa menyesuaikan diri dengan alam. Modifikasi alam merupakan cerminan
perkembangan manusia selama berabad-abad. Setiap masyarakat sekecil apapun
anggotanya memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dan tidak bisa ditemukan di
tempat lain, bahkan di tempat-tempat yang kondisi alamnya sama seringkali adaptasi
mereka berbeda. Sehingga hubungan itu begitu erat sehingga sulit dipisahkan pengaruh
alam terhadap manusia, dan pengaruh manusia terhadap alam. Keduanya saling melebur
(bercampur).
Dalam wilayah yang terjadi jalinan erat antara manusia dan alamnya yang
berlangsung selama berabad-abad membentuk sebuah region. Studi region demikian
merupakan tugas geografi, karenanya Vidal menyarankan bahwa geografi regional
merupakan inti dari bidang studi geografi.
Di atas telah dijelaskan bahwa Vidal de la Blache adalah pendiri geografi
regional, ia pula memberikan petunjuk tentang metode yang dipergunakan dalam studi
regional. Walaupun petunjuk dan saran ini banyak yang diabaikan oleh ahli geografi
Inggris. Di Jerman dan Perancis sampai sekarang, geografi regional dianggap sebagai inti
geografi, kontribusi geografi terhadap pengembangan wilayah sangat besar.
3. Faham Geografi Regional di Jerman
Dalam aliran Jerman sudah lama ada kebiasaan untuk mengklasifikasikan dan
mensistematisasikan metode dan pendekatan geografi. Seperti yang dilakukan oleh
Fochler-Haube dalam bukunya Geographie (1959) meninjau kembali beberapa
pendekatan geografi regional.
Land dan landscaft dalam Bahasa Jerman diterjemahkan menjadi region, tetapi
land adalah unit yang pasti batas administrasinya. Seperti daerah atau negara yang

                             didefinisikan oleh batas-batas administrasi yang pasti dan jelas.



                             Sering-seringlah kunjungi Blog kami beritageografi.blogspot.com
                             untuk seputar referensi ilmu geografi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar